"Ooh.. Mantan gue itu."
"Gue punya temen yang kaya anjing!"
Bukan itu yang saya maksud, lho. Kalau "anjing" seperti yang disebut diatas berkonotasi negatif untuk menyindir kelakuan seseorang yang dianggap buruk. Padahal kalau dipikir-pikir hewan anjing itu punya banyak keistimewaan, lho. Contohnya : Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16Hz hingga 70KHz yang mana manusia hanya mampu mendengar frekuensi 20Hz-20 KHz. Anjing mampu menentukan sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia. Kalau ada gempa pun, sebelum getaran gempanya sampai dirumah, anjing tu udah bisa tau bakalan ada gempa. Kalo ga percaya coba aja liat video di youtube.
Saya sendiri penggemar hewan anjing dan saya memeliharanya. Dirumah orang tua saya punya 3 ekor ( 1 ekor Shihtzu betina, 2 ekor anjing kampung) tapi anjing kampung yang 1 sudah mati diracun orang. Hiks! Jahat, ya!! Anjing kampung yang masih hidup bertugas menjaga rumah peninggalan nenek saya, sedangkan yang shihtzu dipelihara didalam rumah. Bersama pacar saya juga punya 2 ekor jenis Yorkshire, betina dan jantan. Tugasnya? Buat menemani kami sehari-hari. Hahaha..
Saya sendiri bergabung di komunitas penggemar anjing dan dari sekian banyak teman yang saya kenal, rata-rata menyukai anjing berukuran mini sampai sedang. Jarang sekali ada yang suka dengan anjing berukuran besar. Ada yang bilang ga lucu, ada yang bilang perawatannya mahal, ada yang bilang takut kalau besar-besar ukurannya. Tapi tidak dengan sahabat saya yang satu ini.
Pertama kalinya saya bertemu dengan seseorang yang menyayangi anjing kampung sepenuh hati dan begitu pula sebaliknya. Saya sendiri walau punya anjing kampung 2 ekor tapi jujur ga sayang-sayang amat karena anjing kampungnya berkelakuan liar, susah sekali diatur, sering melawan bahkan kadang suka menyerang kalau dia tidak senang. Tapi peliharaan sahabat saya ini beda.
Sebut saja dia Bule. Diberi nama demikian karena bulunya berwarna pirang seperti rambut orang bule. Bule ini anjing campuran kampung dengan Golden Retriever, termasuk cakep untuk ukuran anjing kampung. Perawakan dan wajahnya nyaris serupa dengan Golden murni, hanya bulunya saja yang kurang lebat.
Sering kali sahabat saya ini cerita tentang kelakuan lucu si Bule. Seperti misal : Bule ini sering pergi bermain disekitar komplek rumah karena ia tidak dirantai. Pernah suatu kali ada tetangga yang memberi kabar bahwa Bule mati diserang anjing lain. Dengan perasaan panik, orangtua sahabat saya pun berlari ke lokasi dimana si Bule tidur terkapar dikelilingi anjing kampung lain. Dan tebak apa yang terjadi? Mata si Bule melirik namun tubuhnya terbujur kaku, setelah namanya dipanggil oleh pemiliknya Bule pun bangun dan menghampiri. Rupanya Bule sedang pura-pura mati karena ketakutan diserang anjing-anjing lain. Haha! Lucu, ya?! Sahabat saya memang pernah cerita kalau si Bule ini sering kembali ke rumah dengan tubuh luka atau berdarah. Ya, ia diserang anjing liar lain ketika sedang bermain namun Bule tidak berani melawan. Badan Golden tapi jiwa Tweety.
Suatu malam saya dikirimi sebuah gambar melalui blackberry messenger oleh sahabat saya.
Sahabat saya bercerita bahwa malam itu dia berniat belanja di minimarket dekat rumah. Memang saat itu Bule ikut menemaninya jalan kaki dari rumah sampai minimarket. Sewaktu membayar belanjaan dikasir, ia kaget melihat si Bule tersayang ternyata ada di depan pintu masuk dan memandang kedalam seakan sedang mengawasi. Sahabat saya mengira setelah mengantar sampai minimarket si Bule langsung pulang ke rumah seperti biasanya, tapi ternyata dia malah menunggu di luar. "Anjing itu setia, ya :) " begitu tulis sahabat saya dalam pesan singkatnya.
Saya pun kagum sama si Bule, ia seekor hewan yang tau santun. Alih-alih ikut masuk seperti kelakuan anjing pada umumnya, ia tahu diri dengan menunggu dan menjaga dari luar, lalu menemani pulang hingga sampai di rumah dengan selamat. Love you, Bule Ganteng! :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar